Seperti Ini Cara Membedakan Daging Babi dengan Daging Sapi
BRO, Banyak ibu rumah tangga di Bogor mengaku ikut resah menyusul terbongkarnya sindikat pelaku pengolahan dan penjualan daging babi di Kabupaten Bandung. Apalagi, dalam satu tahun sindikat ini sudah menghasilkan sebanyak 63 ton daging celeng yang diolah menjadi daging sapi.
Kekhawatiran terkait adanya peredaran daging babi di pasaran Bogor, misalnya diungkapkan Ny. Neneng (35 tahun), seorang ibu rumah tangga, warga Perumahan Ciomas Permai, Kabupaten Bogor.
“Saya jadi takut beli daging di pasar gara-gara kasus daging babi di Bandung itu. Padahal sebentar lagi mau lebaran,” ungkap ibu dua putra yang kebetulan asli Kabupaten Bandung itu.
Sampai saat ini belum ada laporan jika sindikat pelaku penjual daging babi di Bandung itu mengedarkan daging sapi palsu ke daerah lain. Namun, yang jelas daging babi telah terlanjur beredar luas di beberapa pasar di Kabupaten Bandung.
Lalu, bagaimana seharusnya masyarakat menyikapi temuan ini? Salah satu yang harus dilakukan adalah dengan membedakan daging babi dengan daging sapi atau daging lainnya?
Menurut Ketua Bidang 1 Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Jawa Barat 1 sekaligus Pengurus pada ONT Assosiasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Indonesia (Askesmaveti), Drh. Indriantari, sebenarnya sangat mudah membedakan daging babi dengan daging sapi.
Ia mengatakan, daging sapi memiliki tekstur yang lebih lembut dibanding daging sapi. Kemudian, warna daging babi lebih pucat, dan baunya lebih anyir dibanding daging sapi. Sedangkan daging babi teksturnya beda sekali dengan daging sapi.
“Dia (daging babi) lebih lembut, warnanya lebih pucat, dan baunya lebih anyir, karena banyak lemak diantara daging-dagingnya. Sedangkan daging sapi lemaknya itu ada di tempat-tempat tertentu, dan warna lebih terang dibanding daging babi,” kata Indriantari seperti dikutip dari prfmnews, Senin (11/5/2020).
Indriantari, menambahkan perbedaan paling mudah diketahui adalah dengan cara mencium baunya. Bau daging babi rata-rata tidak segar, karena prosesnya didapat dari hasil buruan. Sementara daging sapi, aromanya lebih segar karena diperlakukan lebih baik saat dipotong.
“Sapi pasti dipotong di rumah potong hewan yang diawasi, sehingga dari aroma, tekstur lebih baik,” katanya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel.
Dikatakannya, daging babi paling sulit dibedakan dengan daging kerbau. Karena serat daging babi kasar, dan warnanya gelap, sama dengan daging kerbau. “Serat daging babi lebih kasar dan warnanya lebih gelap dibanding dengan daging sapi,” kata dia.
Seharusnya, lanjut dia, ibu-ibu yang biasa belanja daging sapi di pasar, bisa membedakan daging sapi dengan daging babi.
Namun karena sebagian besar mereka tidak mau tahu dan cenderung tahunya hanya daging sapi saja, jadi tidak bisa membedakan kedua daging tersebut.
“Harusnya bisa dibedakan (daging sapi dan daging babi), hanya saja kalau daging yang dioplos, pelaku biasanya menyiram daging babi dengan darah sapi, sehingga aromanya mendekati aroma daging sapi,” kata dia.
Dia mengimbau masyarakat untuk membeli daging di tempat yang kiosnya jelas. Masyarakat diminta membeli daging di tempat penjualan daging yang sudah menetap di pasar. Baiknya, warga membeli daging di tempat penjualan yang kiosnya ada namanya.
“Karena ketika di kios mereka pajang nama kios, ada izin dari pasar, berarti mereka tiap hari ada disitu, jadi punya jaminan terhadap produk. Kemudian penanganannya juga pasti baik,” pungkasnya.
Penulis : Raskita Raya
Editor : Arie Surbakti